Kamis, 17 Desember 2009

Harga Minyak Turun di Perdagangan Asia

Singapura (ANTARA News) - Harga minyak lebih rendah di perdagangan Asia Kamis, dengan pengambilan keuntungan setelah rally semalam, didukung oleh laporan yang menunjukkan permintaan kuat energi AS, kata para analis.

Seperti dilaporkan AFP, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, turun 23 sen menjadi 72,43 dolar per barel di perdagangan sore. Naik 1,69 dolar pada penutupan perdagangan AS semalam.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari menurun 32 sen menjadi 73,97 dolar.

Analis mengatakan investor mengambil keuntungan setelah penurunan persediaan minyak mentah di AS menunjukkan permintaan kuat di negara pengkonsumsi energi terbesar di dunia, mengirim harga minyak lebih tinggi Rabu.

Departemen Energi (DoE) mengatakan Rabu, bahwa stok distilasi tenggelam lebih berat dari yang diperkirakan 2,9 juta barel pekan lalu di Amerika Serikat.

Data untuk sulingan, yang meliputi minyak pemanas, sedang diawasi dengan ketat pada awal musim dingin belahan bumi utara, di mana permintaan untuk bahan bakar pemanasan secara tradisional mencapai puncaknya.

Cadangan minyak mentah turun 3,7 juta barel, yang juga jauh lebih besar dari ekspektasi pasar, menurut DoE.

Ben Westmore, ekonom energi dan mineral pada National Australia Bank di Melbourne, mengatakan pasar sedang menunggu data produksi industri AS untuk indikasilebih lanjut adanya kekuatan pemulihan.

Musim dingin yang lebih dingin dikombinasikan dengan kenaikan produksi industri akan baik untuk permintaan minyak, katanya.

Tony Nunan, manajer risiko energi Mitsubishi Corporation di Tokyo, mengatakan berita bahwa Federal Reserve mempertahankan suku bunganya tidak berubah akan menjaga harga minyak

Tidak ada komentar: